Masyarakat kini tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan per bulan untuk perencanaan masa depan. Banyak orang yang memilih investasi, baik dalam bentuk properti , emas ataupun reksadana.
Bagi Anda yang ingin mencoba investasi di bidang Properti , patut menyimak lima panduan bagi investor real estate . Berikut rinciannya:
1. Pelajari hukum lokal dan kesulitan yang ada
Sebelum berinvestasi di pasar real estate negara berkembang, investor sebaiknya mengumpulkan informasi yang akurat tentang hukum dan kesulitan yang berlaku di negara tersebut.
Pasalnya, investor asing sering mengalami kesulitan dalam membeli properti di beberapa negara berkembang. Di Indonesia misalnya, orang asing tidak diizinkan memiliki properti besertifikat Hak Milik , namun mereka masih bisa menyewa bangunan besertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk mendirikan perwakilan perusahaan asing misalnya, dan apartemen non-subsidi sebagai tempat tinggal.
Kemudian pastikan Anda memeriksa informasi resmi pemerintah dan menghubungi pengacara lokal, serta secara rutin membaca berita agar terupdate dengan perkembangan terbaru.
2. Rencanakan secara jangka panjang
Beri waktu untuk Anda mengamati pasar tersebut dan amati dengan cermat tampilan jangka panjangnya sebelum berinvestasi. Dengan wilayah yang cenderung berubah-ubah, sangat penting bagi Anda untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Namun coba lah melihat tampilan jangka panjang pasar tersebut.
Investasi properti selalu merupakan keputusan jangka panjang yang seluruh informasinya Anda ketahui terlebih dahulu sebelumnya, namun hal ini semakin penting dilakukan bagi pasar berkembang yang tinggi tingkat perubahannya. Cara terbaik menyiapkannya adalah untuk menggunakan sumber independen terpercaya yang menyediakan informasi lokal dan nasional.
3. Cari partner lokal
Menemukan pengacara, penerjemah, ataupun broker real estate lokal yang cocok dan bisa menjadi kontak Anda di wilayah tersebut sangatlah diperlukan untuk bernavigasi di pasar lokal. Pilih orang yang memang ahli di bidangnya dan memiliki pengetahuan lokal yang Anda perlukan untuk sukses di pasar tersebut. Ini akan menyimpan waktu dan tenaga Anda dalam jangka panjang.
4. Bangunlah portfolio yang beragam
Selalu ada fluktuasi harga yang konstan di pasar properti di seluruh dunia, namun hal ini bahkan lebih sering terjadi di pasar berkembang. Karena itu para investor harus fleksibel dan mampu secara cepat beradaptasi pada perubahan. Berinvestasi di beberapa jenis properti yang berbeda di beberapa wilayah dan negara dapat menyeimbangkan kesempatan Anda di tengah pasar yang bergejolak. Kemampuan beradaptasi adalah kunci sukses Anda dalam jangka panjang.
5. Pahami perbedaan budaya yang ada
Hal ini berlaku bagi siapa saja yang melakukan bisnis di negara yang bukan negara asal mereka. Jika Anda berencana untuk mengunjungi negara yang Anda tuju untuk investasi, lakukanlah riset terlebih dahulu dalam praktek budaya dan kebiasaan sebelum kedatangan Anda.
Sesuatu yang kecil seperti bagaimana Anda mengenalkan diri Anda dalam pertemuan bisnis bisa sangat beragam dari suatu negara ke negara lain. Di Myanmar misalnya, etiket bisnis diambil dari kebiasaan agama Budha, tradisi seperti melepas sepatu sebelum memasuki rumah orang masih sering dilakukan. Mengetahui perbedaan-perbedaan seperti ini sejak awal dapat menghindari Anda dari masalah miskomunikasi ke depannya.
Bagi Anda yang ingin mencoba investasi di bidang Properti , patut menyimak lima panduan bagi investor real estate . Berikut rinciannya:
1. Pelajari hukum lokal dan kesulitan yang ada
Sebelum berinvestasi di pasar real estate negara berkembang, investor sebaiknya mengumpulkan informasi yang akurat tentang hukum dan kesulitan yang berlaku di negara tersebut.
Pasalnya, investor asing sering mengalami kesulitan dalam membeli properti di beberapa negara berkembang. Di Indonesia misalnya, orang asing tidak diizinkan memiliki properti besertifikat Hak Milik , namun mereka masih bisa menyewa bangunan besertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk mendirikan perwakilan perusahaan asing misalnya, dan apartemen non-subsidi sebagai tempat tinggal.
Kemudian pastikan Anda memeriksa informasi resmi pemerintah dan menghubungi pengacara lokal, serta secara rutin membaca berita agar terupdate dengan perkembangan terbaru.
2. Rencanakan secara jangka panjang
Beri waktu untuk Anda mengamati pasar tersebut dan amati dengan cermat tampilan jangka panjangnya sebelum berinvestasi. Dengan wilayah yang cenderung berubah-ubah, sangat penting bagi Anda untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Namun coba lah melihat tampilan jangka panjang pasar tersebut.
Investasi properti selalu merupakan keputusan jangka panjang yang seluruh informasinya Anda ketahui terlebih dahulu sebelumnya, namun hal ini semakin penting dilakukan bagi pasar berkembang yang tinggi tingkat perubahannya. Cara terbaik menyiapkannya adalah untuk menggunakan sumber independen terpercaya yang menyediakan informasi lokal dan nasional.
3. Cari partner lokal
Menemukan pengacara, penerjemah, ataupun broker real estate lokal yang cocok dan bisa menjadi kontak Anda di wilayah tersebut sangatlah diperlukan untuk bernavigasi di pasar lokal. Pilih orang yang memang ahli di bidangnya dan memiliki pengetahuan lokal yang Anda perlukan untuk sukses di pasar tersebut. Ini akan menyimpan waktu dan tenaga Anda dalam jangka panjang.
4. Bangunlah portfolio yang beragam
Selalu ada fluktuasi harga yang konstan di pasar properti di seluruh dunia, namun hal ini bahkan lebih sering terjadi di pasar berkembang. Karena itu para investor harus fleksibel dan mampu secara cepat beradaptasi pada perubahan. Berinvestasi di beberapa jenis properti yang berbeda di beberapa wilayah dan negara dapat menyeimbangkan kesempatan Anda di tengah pasar yang bergejolak. Kemampuan beradaptasi adalah kunci sukses Anda dalam jangka panjang.
5. Pahami perbedaan budaya yang ada
Hal ini berlaku bagi siapa saja yang melakukan bisnis di negara yang bukan negara asal mereka. Jika Anda berencana untuk mengunjungi negara yang Anda tuju untuk investasi, lakukanlah riset terlebih dahulu dalam praktek budaya dan kebiasaan sebelum kedatangan Anda.
Sesuatu yang kecil seperti bagaimana Anda mengenalkan diri Anda dalam pertemuan bisnis bisa sangat beragam dari suatu negara ke negara lain. Di Myanmar misalnya, etiket bisnis diambil dari kebiasaan agama Budha, tradisi seperti melepas sepatu sebelum memasuki rumah orang masih sering dilakukan. Mengetahui perbedaan-perbedaan seperti ini sejak awal dapat menghindari Anda dari masalah miskomunikasi ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar