Kamis, 16 Juni 2016

Generasi Milenial Sulit Beli Rumah


Memiliki rumah sendiri memang tidak mudah, apalagi saat usia Anda belum menginjak usia 30 tahun. Dengan penghasilan yang terbilang pas-pasan, impian memiliki rumah sendiri seperti mimpi di siang bolong. Ditambah dengan fakta di lapangan, yang mana harga rumah yang terus melonjak setiap tahunnya dan lokasi yang semakin jauh tergeser ke pinggir kota.

Tapi, apakah hanya dua faktor itu saja yang mempengaruhi generasi milenial sulit membeli rumah? Faktor-faktor lain juga turut memberikan pengaruh lain mengapa generasi milenial ini masih sulit membeli rumah.

Kenaikan nilai suku bunga deposito ternyata tidak pernah sebanding dengan kenaikan harga rumah. Rumah yang diperjualbelikan oleh pihak pengembang biasanya mengalami kenaikan sekitar 6-10% dalam jangka waktu 6 bulan. Melihat kenaikan gaji bulanan, mungkin akan sulit mengejar kenaikan harga saat ingin beli rumah.

Harga material bangunan juga kerap naik sehingga generasi milenial membutuhkan modal besar untuk membeli rumah.

Solusi yang paling memungkinkan untuk membeli rumah adalah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. Tapi tidak semua orang merasa berani untuk memilih mekanisme pembayaran ini.



Banyak juga kaum muda yang masih merasa ragu untuk membeli rumah meski tabungan sudah cukup karena merasa pembelian lebih untung jika dilakukan secara tunai. Padahal membeli rumah bisa disamakan dengan investasi. Kecil kemungkinan untuk merugi jika membeli rumah direncanakan dengan matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar